NAGEKEO - Pembukaan Musabaqah Tilawatil Qur'an (MTQ) tingkat kabupaten di Dusun Kaburea, Desa Tendakinde, Kecamatan Wolowae, Kabupaten Nagekeo, NTT diwarnai dengan pencak silat yang diperagakan oleh parah tokoh masyarakat Buton Kaburea, Rabu (15/6/2022) kemarin malam.
Seni bela diri yang disebut Mansa oleh warga Buton Kaburea ini, adalah opening yang pertamakalinya ditampilkan di acara MTQ tingkat kabupaten yang ada di Kabupaten Nagekeo.
Sehingga penampilan bernuansakan budaya itu memberi kesan tersendiri bagi para Pejabat Daerah Kabupaten Nagekeo dan seluruh tamu undangan yang hadir dalam kegiatan musabaqah qur'an tersebut.
Usai menunujukan keahlian mereka, La Mada Tuang, salah seorang anggota Mansa kepada wartawan indonesiasatu.co.id mengatakan, silat mansa menggunakan parang itu adalah tradisi orang Buton yang tidak semua acara atau kegiatan selalu ditampilkan.
Sebab kata dia, Mansa bisa dipertontonkan kecuali kegiatan yang diselenggarakan bersifat kegiatan adat atau penyambutan orang penting/pebajat dan juga kegiatan yang sifatnya digelar setiap setahun sakali ataupun digelar setiap 3, 4, 5 tahun sekali.
"Mansa yang kita mainkan malam ini, adalah silat tradisi orang Buton. tidak semua kegiatan kita mainkan silat ini. Bisa kita mainkan, kecuali acara berkaitan dengan adat, penyambutan orang penting dan kegaitan yang sifatnya dilakukan sekali dalam setahun ataupun dilakukan 3, 4, 5 tahun sekali, " kata La Mada Tuang.
Baca juga:
Tony Rosyid: Dawuh Mbah Moen
|
Begitupun juga yang disampaikan anggota Mansa lainnya La Dini. Kata dia, seni bela diri Mansa itu bisa beranggotakan lawan main 2 sampai 8 orang tergantung keahlian yang dimiliki.
Sambungnya, karena silat Mansa harus orang yang benar-banar memiliki keahlian atau berpengalaman untuk memainkannya, sebab silat itu peraga menggunakan parang/golok.
"Main Mansa ini harus membutuhkan keahlian atau orang yang sudah pegalaman karena selain main tangan kosong, Mansa juga dalam permainanya menggunakan parang. Kalau untuk anggotan lawan mainnya sendiri bisa 2 sampai 8 orang, " jelas La Dini.
Sementara itu, Nursia salah seorang tamu undangan MTQ asal Boawae, melihat pertunjukan seni bela diri Mansa tersebut, dia langsung memujinya.
"Ternyata Kaburea bukan hanya terkenal dengan garam nya namun terkenal juga dengan budaya adat istiadat yang begitu kuat, " pujinya.