NAGEKEO - Percepatan vaksinasi di Kabupaten Nagekeo, Provinsi Nusa Tenggara Timur khususnya di Kecamatan Keo Tengah, satuan tugas yang tergabung dalam unsur Tripika terus upaya melakukan sosialiasi vaksin kepada masyarakat di wilayah itu secara pendekatan persuasif/humanis.
Komitmen percepatan program tersebut, Camat Keo Tengah Hildegardis Mutha Kasi mengatakan, penerima vaksin di wilayah kecamatan yang ia bawahi saat ini diperkirakan telah mencapai 65% (persen).
Presentase yang dimaksud, dimana penerima vaksinasi pertama ialah lanjut usia (lansia) dan pejabat publik menyusul anak sekolah/siswa.
"Kecamatan Keo Tengah sendiri sebelumnya berada pada capaian 55% yang telah menerima vaksin.Namun pada hari ini ditambah dengan kegiatan vaksin untuk anak sekolah tingkat SMP dan SMA, maka, diperkirakan Kecamatan Keo Tengah saat ini ialah 65%, " jelas mantan Sekretaris Bappeda Nagekeo ini kepada indonesiasatu.co.id, Jumat (03/12/2021).
Namun kata Hilda, sejalan dengan antusias vaksin masyarakat di wilayah nya, ada beberapa masyarakat gagal paham tentang pentingnya vaksin lantaran mereka telah digeluti rasa takut akan informasi-informasi hoax beredar tentang vaksin tersebut.
"Kendala vaksin yang pertama begini, untuk tenaga medis tu selalu siap yang kendalnya ialah masyarakat, jadi mereka yang ada itu kadang mereka percaya hoax. Seolah-olah vaksin itu tidak halal isu-isu vaksin itu tidak aman, katanya kalau habis vaksin itu pingsan, mati. Dan itu menjadi kendala di kami untuk meminta masyarakat vaksin, " jelas Hilda.
Desa yang murni belum disentuh vaksin sama sekali ialah Desa Ngera dan Witurombaua dimana kata Hilda, bukan persoalan kendala akan tetapi secara teknis medis belum ditentukan analisis lokasi mengingat dua desa tersebut sebaran pola lebih rendah.
"Wajar presentase diatas 60 persen. Dan yang murni belum disentuh samasekali Ngera dan Witurombaua karena secara teknis medis, analisis penentuan lokasi dan lain sebagainya sebaran pola sebaran terkonfirmasi dua desa ini relatif lebih rendah serta tingkat mobilitas paling kecil untuk Keo Tengah, " jelasnya.
Dia juga sangat berkomitmen bahwa akhir 2021 Kecamatan Keo Tengah sudah berada ditahap capaian vaksinasi 100%. Namun kata dia, varian baru Covid-19 saat ini menjadi kendala karena terus bermunculan dengan gejala berbeda-beda sehingga berdampak pada capaian yang seharusnya.
"Kalau komitmen saya akhir 2021 ini target Keo Tengah sudah mencapai 100 persen. Akan tetapi karena ada syarat medis yang harus dipenuhi seperti gangguan hepertesis ditambah varian baru Covid-19 banyak bermunculan seperti gejala yang tidak sama. Masyarakat butuh percepatan karena pemahaman masyarakat inikan di kampung ini gejala varian baru ini begitu cepat berubah, " tutupnya.